Maz Guru Matematika SMPN 1 Brati
Suatu ketika, terlintas dibenak seorang pencuri untuk
bersedekah. Namun apalah daya, uang tuk memenuhi kehidupan sehari-hari saja ia
tidak mampu.
Maka ia putuskan untuk mencuri ke-sekian kalinya tapi dengan
maksud yang baik yaitu sedekah.
Setelah berhasil mencuri segepok uang, langsunglah ia
sedekahkan kepada seorang miskin yang berada dekat rumahnya.
Si miskin bertanya:
"Dari mana kau
dapatkan uang ini ?".
"Uang hasil curian tadi malam. Terimalah ! Tujuanku
baik, bersedekah. Dan aku hanya ingin "berdagang" dengan Tuhan.
Tidakkah kau tau ? Satu kebaikan dibalas dengan sepuluh pahala, dan satu
ma'siat hanya ditulis satu dosa.
Pahala sedekah saya ada sepuluh, cukup dikurangi dengan satu
dosa pencurian maka tersisa sembilan pahala". Jawab si pencuri dengan
lugas.
"Heeehhhmmmm, tapi tidakkah kau tau pula? Bahwasanya Tuhan maha baik dan tidak akan
menerima kecuali hal yang baik. Nah, apakah kau yakin sedekah tersebut diterima
oleh-Nya ???".
Si pencuri pun akhirnya sadar, bahwa hal yang
"disuguhkan" kepada sang Ilahi harus dengan tujuan dan perantara
baik, dan tidak cukup dengan mengandalkan tujuan saja.
Sumber ::
cerita al-Habib Ahmad bin Abu Bakar bin Ahmad asy-Syatiri
at-Tarimi.